Upaya Mengenal Sejarah Para Wali di Pulau Jawa, Pondok Pesantren Al Ihsan Cibiru Hilir Gelar Rihlah

Bandung-Pondok Pesantren Al-Ihsan Cibiru Hilir menggelar ziarah ke makam para Wali yang ada di Pulau Jawa guna meningkatkan rasa mahabbah kepada para wali. Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari, Selasa-Kamis (3-5/9/2024).
Kegiatan ini dikemas dalam acara Rihlah, dengan tema "Melihat ciptaannya menuju cintanya", dengan diikuti oleh 52 orang santri termasuk perwakilan dewan guru pondok pesantren Al Ihsan.
Pondok Pesantren Al-Ihsan menggelar rihlah dalam bentuk safari ziarah ke makam para wali Allah yang menyebarkan agama islam di Pulau Jawa khususnya Jawa Barat dan Jawa Tengah. Lokasi yang menjadi tujuan yaitu makam Sunan Gunung Djati (Syaikh Syarif Hidayatullah), Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Lalu dilanjut ke makam Sunan Kalijaga (Raden Mas Said) di Kabupaten Demak, kemudian ke makam Raden Patah di komplek Masjid Agung Demak selanjutnya ke makam Sunan Muria (Raden Umar Said ) di lereng Gunung Muria, dan diakhiri ke makam Sunan Kudus (Syaikh Ja'far As-Shadiq) , di belakang bangunan utama limasan tumpang Masjid Menara Kudus, Kabupaten kudus, Jawa Tengah.
Rihlah diakhiri dengan mengunjungi jalan malioboro para santri bisa melihat keindahan jalan yang ikonik di jogja ini dan juga titik nol km jogja dan juga bertadabur ke Wisata Gunung Merapi yang terletak di daerah Sleman-Yogyakarta yaitu menaiki Lava Tour Jeep Merapi sambil mengelilingi The Lost Word Park, Museum Sisa Hartaku dan Trek Kali Kuning, The Lost Word Park (TLWP) sendiri menghadirkan susana seperti dunia yang hilang. TLWP ini dikelilingi oleh lereng gunung Merapi yang megah dan susana udara segar dan hutan tropis yang lebat. Di TLWP terdapat wahana flying fox, dengan menaikinya kita dapat merasakan sensasi terbang melintasi lembah dan menikmati pemandangan alam yang hijau untuk turun dari bukit/ tuju Triangulasi (atas).
Selain itu ada jasa foto both dengan pakaian khas jogja, rumah Hobbit, serta pemandangan alam sekitar di spot foto megahnya Gunung Merapi dan tangan raksasa.
Selanjutnya para santri berkunjung ke Museum sisa hartaku/ the house of memory yang mana merupakan pengingat atas letusan gunung merapi tahun 2010 silam, museum ini asalnya adalah rumah pak Sriyanto yang pernah terlewati aliran wedhus gembel yang menyisakan barang" seperti tulang hewan ternak, dan puing-puing kendaran bermotor dibagian luar museum, jam dinding nyaris leleh yang usang, gelas, ember, maupun banyak perabotan rumah tangga berbahan stainless, kaca, dan plastik yang terlihat meleleh.
Dan diakhiri dengan mengunjungi trek air kali kuning biasanya trek ari kali kuning ini sudah sepaket sama Lava Tour Jeep Merapi, disini pengujung akan diajak seru-seruan melintasi Sungai dan berakhir dengan baju yang basah tetapi menyenangkan.
Kegiatan Rihlah ini merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh Organisasi Santri Pesantren Al-Ihsan (OSPAI) melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Ketua Pelaksana, Imam Amin Tohirin menjelaskan tujuan dari acara ini adalah Merenungkan ayat-ayat kauniyah Allah SWT dan nikmat-Nya melalui ziarah ke makam para wali dapat memperkuat iman, wawasan, pengalaman, serta mempererat ukhuwah antar santri.
"Mentadabburi ayat-ayat kauniyah Allah Swt. Mentafakuri nikmat yang telah Allah karuniakan melalui perjalanan ziarah ke makam para wali. Menumbuhkan rasa mahabbah santri kepada para waliyullah. Mengambil hikmah yang bisa meningkatkan kualitas keimanan, wawasan dan pengalaman dan Mempererat tali ukhuwah antar santri," Ucapnya
Sebagai informasi, berikut keterangan yang membahas mengenai rihlah :
Rihlah dalam bahasa Arab mengandung arti 'Perjalanan'. Rihlah menunjuk pada praktek menempuh perjalanan panjang dengan tujuan khusus, yaitu perjalanan untuk mencari menuntut ilmu agama. Akan tetapi, terkadang kata itu juga dipergunakan dalam pengertian perjalanan dalam rangka penelitian atau wisata.
Penulis : Asep Nirman