Buletin

Tetap Edukasi Santri Saat Libur Akhir Semester, Kemendik At-Taghyir Adakan Webinar Kewanitaan dan Beasiswa LPDP

https://www.ponpesalihsancbr.com/ Bandung - Memasuki libur perkuliahan semester ganjil dan tahun baru 2024, santri Pondok Pesantren Al Ihsan banyak pulang ke kampung halaman sebelum kembali ke Pesantren untuk mengikuti pengajian reguler pada 9 Januari 2024. Kementerian Pendidikan (Kemendik) Organisasi Santri Pesantren Al-Ihsan (OSPAI) Kabinet At-Taghyir mengadakan webinar kewanitaan dan beasiswa LPDP melaui platform Zoom Meeting, Minggu (31/12/2023) dengan tema 'Sebuah Anugerah dan Berkah untuk Mencapai Najah dan Jannah'.

Maksud dan tujuan kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan (Kemendik) Organisasi Santri Pesantren Al Ihsan atau OSPAI, Kabinet At-Taghyir memiliki dua maksud dan tujuan yaitu sebagai pembelajaran umum dan pembelajaran khusus. 
Tujuan pertama untuk pembelajaran umum, memberikan pemahaman kepada santri Al-Ihsan agar memahami masalah kewanitaan secara kontekstual sesuai dengan ajaran islam, dan memberikan pembelajaran dan strategi mendapatkan beasiswa LPDP.

Tujuan kedua untuk pembelajaraan khusus, Santri Al-Ihsan agar lebih memahami secara umum peran yang seharusnya dilakukan oleh santri itu sendiri dan Memberikan wawasan bagi santri Al-Ihsan agar dapat menyikapi, memahami dan mempraktekan.

Narasumber pada Webinar kewanitaan dan beasiswa LPDP merupakan alumni santri Al-Ihsan juga Presiden Santri Al-Ihsan tahun 2014-2015 dan Awardee LPDP, beliau bernama bernama Abdillah, S.Ud, M.A.

Adnan, Organizing Committee kegiatan webinar kewanitaan dan beasiswa LPDP menyampaikan sambutan bahwa tujuan diadakan webinar untuk meningkatkan wawasan santri dan peserta webinar mencapai 70 peserta.

"Alhamdulillah pada kesempatan pagi hari ini kita dapat berkumpul dalam zoom meating dalam acara Webinar Kewanitaan dan Beasiswa LPDP dengan tujuan meningkatkan wawasan Santri tentang kewanitaan dan strategi mendapatkan Beasiswa LPDP, Alhamdulillah juga Webinar ini di hadiri kurang lebih 70 peserta dan mudah-mudahan dengan adanya Webinar ini Bermanfaat bagi kita semua khususnya Santri Al ihsan," ungkap Adnan.

Presiden OSPAI Kabinet At-Taghyir, Hilman Taupik dalam sambutannya menyampaikan syukur karena peserta webinar mencapai lebih dari 70 peserta.

"Alhamdulillah seperti yang sudah di rencanakan jauh hari dengan pemateri untuk di laksanakan webinar kewanitaan dan beasiswa LPDP ini akhirnya bisa landing dan melebihi target peserta seperti yang disampaikan oleh OC sampai 70 lebih, bagi kita sebagai santri dan pelajar tentunya webinar ini sangat penting untuk dilaksanakan sebagai ilmu dan bekal kita untuk masa depan yang ingin melanjutkan pendidikan S2 dengan beasiswa LPDP, mari kita ikuti webinar ini dengan khidmah supaya kita bisa mendapatkan ilmu dengan maksimal," ujar Hilman.

Dalam penyampaian isi materi oleh narasumber, Abdillah menjelaskan perbedaan perempuan di zaman jahiliah dengan zaman sekarang dan sebab-sebab terjadi kekerasan sehingga mengajak seluruh santri agar tegas dalam menghadapi kekerasan.
 
"Perempuan di zaman jahiliah sangat berbeda derajatnya ketika nabi Muhammad diutus, perempuan diangkat derajatnya dan disetarakan dengan laki laki ketika Islam datang. Perempuan, mari kita tetap kuat dan tegas dalam menghadapi kekerasan. Jangan ragu untuk melawan, karena ada dukungan dari undang-undang yang dirancang untuk melindungi hak-hak perempuan," ungkap Abdillah.

"Sebab-sebab terjadi kekerasan diantaranya :
1. cara berpikir yang berkembang dimasyarakat selalu merendahkan perempuan, cara berpikir ini yang harus dirubah karena semua di sisi Allah sederajat, yang membedakan adalah ketakwaannya
2. ⁠Perempuan lemah, karena itu banyak terjadi kekerasan dengan memandang perempuan sebagai objek kekerasan
3. ⁠Cara pandang yang menganggap bahwa laki laki manusia tapi perempuan bukan, seharusnya menganggap bahwa keduanya adalah manusia sebagai subjek primer,"

"Kita selalu mengganggap bahwa agama Islam ini bias jender, yaitu menganggap undang undang dari sisi laki-laki, padahal tidak.
Perempuan memiliki hak di ruang publik. Karena perempuan yang hebat itu lahir dari keluarga yang menghargai perempuan," Jelasnya.

Lanjut Abdillah menyimpulkan dari pengalamannya untuk pejuang beasiswa LPDP agar meningkatkan skill bahasa agar berhasil mendapatkan beasiswa LPDP.

“Kepemimpinan dan pengalaman menjadi poin plus untuk mendapatkan beasiswa LPDP. Skill bahasa merupakan hal penting dan sangat fundamental untuk mendapatkan beasiswa LPDP,” tambah Abdillah.