Masih Mau Berbohong? Kamu Perlu ini!

Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dengan potensi akal untuk berpikir dan hati untuk menentukan perbuatan apa yang akan dilakukan oleh manusia. Manusia diberikan pilihan dan diarahkan pada dua jalan, kebaikan dan keburukan. Apakah manusia cenderung memilih berbuat buruk atau berbuat baik.
Di kehidupan nyatanya, manusia lebih condong untuk berbuat buruk salah satunya adalah berbohong. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwasanya berbohong adalah perbuatan yang seringkali dilakukan oleh semua orang, remaja atau dewasa, anak kecil bahkan orang tua. Manusia selalu berusaha menyembunyikan perbuatan buruk agar tidak diketahui oleh orang lain. Kebohongan yang satu ditambahkan dengan kebohongan lainnya sehinggga ia terbiasa untuk berbohong. Sekalipun manusia di bumi ini tidak mengetahui rahasia yang kita sembunyikan, Allah SWT Mahamelihat Mahamengetahui apa yang kita lakukan.
Berbohong termasuk dalam kategori dosa kecil. Dosa kecil dapat berubah menjadi dosa besar apabila sering dilakukan dan tidak segera meminta ampun dan bertaubat kepada Allah SWT serta berusaha untuk tidak mengulangi dosa tersebut. Ibnul Qayyim berkata, “Dosa-dosa besar biasanya disertai dengan rasa malu dan takut serta anggapan besar atas dosa tersebut, sedangkan dosa kecil biasanya tidak demikian. Bahkan yang biasanya terjadi adalah dosa kecil seiring disertai dengan kurangnya rasa malu, tidak adanya perhatian dan rasa takut, serta anggapan remeh atas dosa yang dilakukan, padahal bisa jadi ini adalah tingkatan dosa yang tinggi”.
Ungkapan tersebut menjelaskan bahwa tidak selamanya dosa kecil akan tetap menjadi dosa kecil. Kebanyakan manusia menganggap sepele terhadap dosa kecil yang dilakukan. Sama halnya perbuatan bohong yang wajib kita hindari.
Berbohong adalah perbuatan dosa yang mesti dihindari. Semua orang pasti pernah berbohong, entah itu sekali, dua kali bahkan berkali-kali. Ada beberapa situasi yang membuat seseorang berbohong terhadap orang lain seperti ingin diperhatikan orang lain sehingga ia mengarang cerita, menyembunyikan rahasia pribadi, memanipulasi pembicaraan, dan banyak lagi alasan seseorang untuk berbohong. Agama Islam melarang umatnya berbohong. Allah menegaskannya dalam Qs. Al-Isra (17) : 36, “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung jawabannya.”
Allah menjelaskan dalam Alquran bahwa berbohong adalah perbuatan buruk yang dapat merusak hati manusia. “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu, dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta”. (QS. Al-Baqarah (2) : 10)
Bagaimana hukumnya muslim yang berbohong? Adakalanya kita diperbolehkan berbohong untuk hal-hal tertentu. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa “Rasulullah SAW membolehkan berbohong untuk tiga alasan atau situasi tertentu yaitu berbohong dalam peperangan, berbohong untuk mendamaikan perselisihan, dan berbohongnya suami untuk menyenangkan istri”.
Diluar situasi tersebut, Rasulullah melarang kita untuk berbohong. Biasakanlah untuk berkata jujur kepada orang lain. Dikatakan dalam keterangan,“Katakanlah kebenaran meskipun itu pahit”. Apabila kita menghindari perbuatan bohong, Insya Allah akan menghindarkan kita dari menyakiti hati orang lain dan menjauhkan kita dari murkanya Allah SWT. Manusia adalah makhluk yang tidak pernah luput dari dosa dan kesalahan, namun setidaknya usaha kita untuk mengindari perbuatan buruk akan bernilai pahala dari Allah SWT.