Buletin

Harmonisasi Ilmu dan Akhlak: Ponpes Al-Ihsan Cibiru Hilir Menyelenggarakan Tafaruqon & Penutupan BERLIAN 2025

Bandung - Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ihsan, K.H. Tantan Taqiyudin, Lc dengan resmi menutup kegiatan BERLIAN 2025 pada Sabtu  (22/3/2025) tepatnya pada 22 Ramadhan 1446 Hijriah. Acara ini diselenggarakan bersamaan dengan tafaruqon pengajian intensif yang sebelumnya sudah dilaksanakan sekitar tiga bulan di Pondok Pesantren Al-Ihsan.

Dengan penutupan BERLIAN, maka secara resmi telah berakhir serangkaian kegiatan yang berlangsung selama 21 hari, dimulai pada tanggal 2 Maret 2025 sampai 22 Maret 2025 ini. Adapun kegiatan BERLIAN 2025 secara garis besar meliputi cahaya qalbu ramadhan dan imam tarawih, konten islami, halaqoh Qur’an, wirausaha islami, perlombaan fotografi, perlombaan videografi, bakti sosial, serta santunan anak yatim.

Untuk pengajian intensif diselenggarakan mulai Rajab, Sya’ban, sampai Ramadhan. Sementara kitab-kitab yang dikaji, antara lain Fada’il Syahri Rajab, Uqud Al-Lujain, Haula’I Masyaikhuna, Kimiya al-Sa’adah, Mabadi Awwaliyyah, Adab al-Alim wa al-Muta’alim, Alfiyah Ibn Malik, al-Mu’jizah al-Kubra, Ta’lim al-Muta’alim, Shahih al-Bukhari, Mukhtasor Jiddan, Fathul Mu’in, Ayyuhal Walad, Mawaizh Al-Hadits Al-Qudsiyyah, Tafsir Sya’rawy, dan Hikayat Ramadhan.

Kegiatan ini hadir sebagai kesempatan untuk berkumpul dan bersilaturahmi baik dengan sesama warga di lingkungan Pondok Pesantren Al-Ihsan maupun warga di sekitar pesantren. Tentu saja ada harapan bahwa kegiatan ini akan memberikan keberkahan dan manfaat yang bisa diambil sebagai kebaikan. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh M. Farhan Kholil, Presiden OSPAI (Organisasi Santri Ponpes Al-Ihsan) Kabinet Al-Mahabbah dalam sambutannya.

“Alhamdulillah kita dapat berkumpul dan bersilaturahmi dalam acara Tafaruqon Pengajian Intensif dan Penutupan BERLIAN 2025. Saya berharap bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini dapat meningkatkan kecintaan terhadap Allah SWT dan meningkatkan ibadah kita. Selain itu, dengan adanya agenda santunan, saya berharap dapat bermanfaat dan menjadi kebaikan. Saya juga berharap kegiatan ini mendapat keberkahan dari Allah SWT,” paparnya.

Tafaruqon dan penutupan BERLIAN 2025 diselenggarakan di depan Aula Pondok Pesantren Al-Ihsan yang dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan santunan anak yatim, sampai buka puasa bersama. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dan bekerja sama dengan dengan Yayasan Dunia Gemar Mengaji dengan harapan dapat bermanfaat, seperti dalam sambutan yang diberikan oleh perwakilannya.

“Dalam hal ini, Yayasan Dunia Gemar Mengaji bekerja sama ataupun menjadi partnership dengan Pondok Pesantren Al-Ihsan dalam santunan anak yatim. Alhamdulillah, kegiatan ini juga rutinan dari yayasan setiap tahun, semoga dapat menjadi keistimewaan dan perbaikan bagi Yayasan Dunia Gemar Mengaji untuk terus memberikan manfaat. Terakhir, semoga semuanya dapat mengambil manfaat dari kegiatan ini,” lontarnya.

Acara ini diharapkan dapat memberikan berkah dan keberkahan dalam pelaksanaan maupun setelah kegiatan berakhir. Berkah (barokah) ini dapat diartikan sebagai bertambahnya kebaikan sebagaimana yang disampaikan Imam Al-Ghazali. Berkah tidak terbatas pada hal-hal materi, tetapi dapat berupa waktu, ilmu bermanfaat, kesehatan, dan rezeki bagi diri sendiri maupun orang lain. 

Keberkahan menjadi salah satu harapan utama dari acara ini yang diwujudkan melalui santunan anak yatim yang sejalan dengan ajaran agama tentang kepedulian terhadap sesama. Harapan utama lainnya semoga ibadah puasa pada Ramadhan tahuh ini diterima oleh Allah SWT. Hal ini diungkapkan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ihsan, K.H. Tantan Taqiyudin, Lc dalam sambutannya.

“Ciri beragama salah satunya bagaimana membantu sesama, maka dari itu acara BERLIAN 2025 mengadakan santunan anak yatim. Selain itu, semoga ibadah shaum kita diterima oleh Allah SWT. Ciri shaum kita diterima atau tidak dapat dilihat setelah Ramadhan berakhir. Jika setelah Ramadhan, kita tambah rajin, sholeh, maka Ibadah kita diterima. Jika sebaliknya, maka ibadah shaum kita tidak diterima,” paparnya.

Kegiatan dilanjutkan setelah shalat tarawih dengan berbagai agenda mulai dari kreasi seni santri sampai pembagian hadiah dan sertifikat bagi talent yang berkontribusi dalam cahaya qalbu. Acara dilanjutkan dengan mauidhoh hasanah sekaligus penutupan pengajian intensif oleh Prof. Dr. KH Dindin Solahudin, MA, CHRA selaku kepala bagian akademik Pondok Pesantren Al-Ihsan.
 
Pada penampilan kreasi seni, terdapat pidato yang disampaikan oleh Risfa, pembacaan puisi oleh Neng Intan, dan pertunjukan drama kabaret. Sesi terakhir sebelum penutupan ada pembagian hadiah dengan nominasi santri terajin ngaji (Rizal Ahmad Saputra & Astuti Rena Puspita), juara perlombaan fotografi (juara 1 oleh asrama putri 1), dan juara perlombaan videografi (juara 1 oleh asrama putra 2).

Di akhir sambutan, Presiden OSPAI Kabinet Al-Mahabbah, perwakilan Yayasan Dunia Gemar Mengaji, serta Pimpinan Ponpes Al-Ihsan, mengucapkan terima kasih atas antusias dan kontribusi yang diberikan terhadap keberlangsung acara ini. Semoga nilai-nilai positif selama Ramadhan ini dapat terus berlanjut di kehidupan sehari-hari.

Penulis: Sania Salsadila