Buletin

Halal Bihalal INSANI 2025: Silaturahmi Bersemi, Pesan Guru Menginspirasi

Cibiru Hilir, Bandung - Suasana hangat penuh keakraban kembali mewarnai Aula Pondok Pesantren Al-Ihsan pada Minggu, 13 April 2025. Acara Halal Bihalal Alumni 2025 sukses digelar, mempertemukan para alumni dari berbagai penjuru tanah air, termasuk dari Irian, beserta keluarga besar pesantren dan para santri. Silaturahmi ini tak hanya menjadi momentum pelepas rindu, namun juga sarat akan pesan mendalam, terutama bagi para santri yang tengah bersiap menapaki gerbang kehidupan sebagai alumni.

Ketua pelaksana acara, Ahmad Rifa’i, dalam laporannya menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan tersebut. Ia juga mengumumkan agenda penting yang menjadi pembeda tahun ini: pembentukan bakal calon Ketua Alumni Pondok Pesantren Al-Ihsan periode 2026–2031. “Semoga langkah kaki, biaya, dan dukungan dari para alumni, baik yang hadir maupun yang berhalangan, menjadi amal jariyah yang dibalas berlipat ganda oleh Allah SWT,” ujarnya penuh harap.

Sementara itu, Presiden OSPAI Kabinet Al-Mahabbah, M. Farhan Kholil, mewakili Organisasi Santri Pondok Pesantren Al-Ihsan (OSPAI) dan Ikatan Santri Alumni Al-Ihsan (INSANI), menekankan bahwa acara ini merupakan hasil kolaborasi strategis yang dinaungi oleh Kementerian Luar Negeri OSPAI. “Semoga pengalaman ini menjadi pembelajaran berharga bagi kami para santri dalam menjalin relasi dan membangun sinergi yang positif,” tuturnya sembari menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf kepada seluruh alumni yang hadir.

Ketua Alumni, Dr. H. Hasbiyallah, turut menyampaikan sambutan yang penuh kehangatan. Ia tidak hanya menyambut kedatangan para alumni dengan hangat, tetapi juga memaparkan laporan transparansi dana secara menyeluruh sebagai bentuk akuntabilitas organisasi alumni yang terus dijaga.

Momen yang menyentuh hati hadir saat Kyai Aceng, salah satu Dewan Guru, menyampaikan nasihat dalam bahasa Sunda yang khas. Ia mengajak para santri dan alumni untuk menjadi pribadi yang muttashil, terhubung secara batiniah dan spiritual dengan pesantren. “Alumni muttashil adalah mereka yang tetap datang kepada guru saat butuh, tetap menyapa, dan menjunjung loyalitas. Jadilah alumni juara lahir dan batin, yang tetap rendah hati meski telah meraih posisi tinggi, dan tetap manis meski berada di tempat yang pahit,” pesannya, disambut khidmat para hadirin.

Senada dengan itu, Pak Haji menambahkan bahwa kedekatan alumni bukan diukur dari kehadiran fisik semata, melainkan dari hati yang senantiasa terhubung dengan pesantren. “Banyak yang tinggal di pesantren tapi hatinya tidak memiliki Al-Ihsan. Yang paling penting adalah hati. Mendoakan pesantren dan para guru setiap hari, itulah alumni sejati,” tegasnya.

Puncak acara diisi dengan Tabligh Akbar oleh Prof. Dr. H. Dindin Solahudin, MA., CHRA. yang akrab disapa Pak Prof. Dalam ceramah reflektifnya, beliau mengajak hadirin mengevaluasi diri. “Termasuk dalam kategori alumni yang manakah kita? muttashil, munfashil, munqoti, atau bahkan mustatir? Mari kita renungkan.” Ia juga menekankan pentingnya istiqomah dalam tiga aspek kehidupan, yaitu hati (jinan), lisan, dan perbuatan (arkan). “Istiqomah adalah kunci menjadi alumni muttashil. Jalan tengah yang konsisten adalah jalan Islam yang sejati,” ujarnya.

Acara Halal Bihalal Alumni 2025 ini menjadi lebih dari sekadar reuni. Ia adalah panggung inspirasi, ruang refleksi, dan jembatan spiritual antar generasi. Pesan-pesan dari para dewan guru dan alumni menjadi bekal berharga bagi para santri yang akan segera melangkah ke kehidupan baru. Semangat kebersamaan, kecintaan pada almamater, dan harapan akan masa depan yang gemilang begitu terasa, meninggalkan kesan mendalam di hati setiap hadirin.
--

Penuls: Tasyah Dewi